Work-life balance adalah sebuah kondisi equilibrium, di mana tanggung jawab terhadap pekerjaan seseorang setara dengan tuntutan terhadap kehidupan pribadinya.
Hal ini bukan serta merta berarti jika kita punya 8 jam kerja, kita harus punya 8 jam istirahat, Melainkan seseorang sebaiknya tidak hanya melakukan fokusnya kepada kehidupan bekerja saja atau terhadap kehidupan pribadi saja, tapi keduanya berjalan beriringan.
Sudah menjadi common knowledge bahwa tingkat stress moderat adalah baik bagi manusia. Hal ini terjadi karena stress tersebut justru memacu kita untuk mencapai target dan menantang diri kita untuk menjadi lebih baik. Namun tingkat stress yang terlalu tinggi malah dapat menyebabkan moral yang rendah, produktivitas yang rendah, dan ketidakpuasan terhadap pekerjaan. Atau dengan kata lain, tidak perform.
Dari pengetahuan ini, tentunya kesimpulan untuk menjaga tingkat stress di batas wajar adalah keputusan yang tepat. Pasalnya tingkat stress yang terlalu rendah juga akan membuat kita merasa puas dengan keadaan dan tidak bisa melakukan improvement bagi diri.
Secara singkat, work-life balance menghimbau kita semua untuk fokus bekerja pada saat waktunya bekerja, fokus mengurus kehidupan personal saat waktunya mengurus kehidupan personal, dan untuk beristirahat saat sudah waktunya istirahat.
Untuk lebih spesifik, berikut adalah hal yang bisa kita lakukan untuk mencapai work-life balance:
Dalam melakukan pekerjaan
Menentukan target realistis, pekerjaan apa saja yang harus kamu lakukan di setiap harinya.
Ketika di Rumah
“Don’t get so busy making a living that you forget to make a life”
Penulis : Alvin
Leave A Comment