Kebiasaan yang Perlu Kita Hentikan Bersama

  • Home
  • Kebiasaan yang Perlu Kita Hentikan Bersama

Korupsi sering kita dengar sebagai masalah besar negara. Kita membayangkannya terjadi di gedung pemerintahan atau di ruang rapat para pejabat. Namun, kalau kita mau jujur, benih-benihnya juga bisa muncul di kehidupan sehari-hari.

Bentuknya tidak selalu uang atau proyek besar. Kadang, ia hadir dalam bentuk kecil: membayar agar urusan lebih cepat, menggunakan “orang dalam” supaya lebih mudah lolos, absen tidak sesuai waktu , atau memanfaatkan celah aturan untuk keuntungan pribadi. Hal-hal ini sering dianggap wajar, bahkan “bagian dari budaya,” padahal sesungguhnya itulah yang membuat korupsi sulit dihapuskan.

Korupsi sering dianggap masalah besar yang hanya terjadi di luar sana. Padahal, benihnya bisa tumbuh di lingkungan yang dekat dengan kita — termasuk di dalam organisasi tempat kita bekerja.

Masalahnya, korupsi tidak lahir dari satu orang atau satu kelompok saja. Ia tumbuh dari kebiasaan banyak orang yang merasa hal kecil tidak akan berpengaruh. Padahal, kebiasaan kecil inilah yang menular dan membentuk pola besar.

Korupsi di Indonesia bukan sekadar masalah politik — ini adalah tradisi, warisan turun-temurun yang kita rawat dengan baik, dan menjadi sebuah normalisasi. Seorang bapak yang menyuap agar anaknya jadi pegawai, ibu yang membayar agar anaknya masuk sekolah favorit, hingga anak yang mencontek dan bangga karena tidak ketahuan. Kebiasaan ini menanamkan mindset paling merusak: selama tidak ketahuan, itu bukan kejahatan.

Kalau kita hanya menunjuk pihak lain sebagai penyebab, kita bisa lupa melihat bahwa perubahan juga perlu dimulai dari diri sendiri. Bayangkan jika setiap orang di negeri ini memilih untuk tidak mengambil keuntungan yang bukan haknya, sekecil apa pun itu. Lama-lama, ruang gerak perilaku koruptif akan semakin sempit.

Menghilangkan perilaku koruptif  adalah tugas kita semua. Mulai dari menolak gratifikasi, melapor jika ada pelanggaran, hingga membiasakan proses yang benar walau memakan waktu lebih lama. Perubahan memang tidak instan, tapi langkah kecil yang dilakukan bersama-sama akan menciptakan hasil besar. Dan di situlah, bebas korupsi bukan lagi mimpi, melainkan kenyataan.

Sering kali kita merasa diri lebih baik dari para pelaku korup. Padahal, saya sungguh tidak merasa lebih baik dari siapa pun. Saya hanya merasa perubahan harus kita lakukan bersama-sama, dan memiliki komitmen yang sama .

Integritas adalah sifat yang kita bawa ke mana saja — ia bukan hanya aturan di tempat kerja, tapi bagian dari siapa kita sebagai individu.

Mari kita mulai dari diri sendiri, lingkungan kerja yang bebas dari tindakan koruptif tercipta bukan dari peraturan semata, tapi dari kebiasaan sehari-hari setiap orang di dalamnya. Karena pada akhirnya, organisasi yang bersih bukan hanya dibentuk oleh kebijakan atasan, tapi oleh kebiasaan baik yang dijaga bersama oleh semua orang di dalamnya.

By: Siptizen

Tags: , , , , , , , , ,

Leave A Comment

2 × four =