“Jangan ikut campur urusan mereka, nanti salah-salah, kita juga yang kena akibatnya!”
“Kerjaan kita udah banyak, jadi gak usah nambah-nambahin kerjaan lagi!”
“Enak aja! Ini data atau informasi hasil kerja keras kita, gak usah di share ke tim atau divisi lain, biar aja mereka kerja dan cari sendiri!”
Pernahkah rekan-rekan mendengar percakapan atau bahkan mengucapkan hal tersebut di lingkungan pekerjaan anda? Jika iya, rekan-rekan perlu berhati-hati,karena hal tersebut menandakan hadirnya silo mentality di dalam lingkungan pekerjaan.
Silo mentality sendiri merupakan kecenderungan mental berupa keengganan individu ataupun pegawai untuk berbagi informasi dengan tim ataupun divisi lain, mereka hanya fokus pada pekerjaan masing-masing seolah-olah lupa bahwa mereka bekerja untuk satu organisasi yang sama dengan tujuan yang sama pula.
Silo mentality merupakan permasalahan yang cukup kompleks, hal ini sering kali terjadi karena adanya persaingan di tingkat top management, namun sikap “menimbun” dan protektif atas informasi ini dapat diturunkan pada pegawai dengan posisi terbawah sekalipun.
Kurangnya komunikasi dan adanya sikap protektif atas informasi yang mungkin saja bermanfaat bagi tim atau departemen lain dapat mengakibatkan tim atau departemen lain bekerja dengan informasi yang tidak akurat sehingga secara tidak langsung akan membuat kegiatan operasional perusahaan berjalan dengan tidak efisien, dimana pada akhirnya dapat berdampak terhadap kepuasan pelanggan serta profitabilitas perusahan.
Hadirnya silo mentality dalam lingkungan kerja memiliki dampak tersendiri, berikut diantaranya :
1.Berkurangnya produktivitas kerja
Hal ini terjadi karena antar tim atau departemen bekerja pada setting sistem yang terisolasi, sehingga kolaborasi yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu tugas tertentu bisa saja menjadi terhambat.
2.Terhambatnya komunikasi antar tim atau departemen
Ini dapat terjadi karena seringkali informasi yang penting diproteksi sedemikian rupa sehingga tim atau departemen lain tidak memiliki akses pada informasi yang bisa saja berdampak (baik-buruk) pada mereka dan juga perusahaan.
3.Menghambat inovasi
Silo mentality yang ada pada lingkungan kerja secara tidak langsung akan meniadakan kolaborasi antar tim atau departemen. Disisi lain proses kolaborasi memungkinkan terjadinya pertukaran pikiran, ide ataupun gagasan yang penting bagi kemajuan perusahaan.
Setelah mengetahui begitu banyak dampak negatif dari silo mentality, baik terhadap hubungan interpersonal antar pegawai maupun departemen hingga dampaknya terhadap perkembangan perusahaan.
Di bawah ini merupakan cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi silo mentality di dalam lingkungan kerja:
1.Menetapkan visi dan tujuan Bersama
Tidak hanya di pegawai, tanggung jawab untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan juga ada pada jajaran pimpinan. Seorang pemimpin organisasi yang mampu menyatukan seluruh departemennya akan mendorong rasa saling percaya di antara pegawai, secara tidak langsung hal ini juga menghilangkan anggapan tentang urusan masing-masing dan kepentingan tim semata, melainkan menjadi tujuan bersama sebagai satu organisasi.
2.Bekerja menuju tujuan Bersama
Menekankan pada pegawai di setiap tim ataupun departemen bahwa sekecil apapun peran dan kontribusi mereka, hal tersebut sangat menentukan pencapaian dari tujuan perusahaan. Hal ini akan mendorong setiap pegawai untuk memahami pentingnya kolaborasi dan bersatu padu demi tercapainya visi ataupun tujuan bersama.
3.Memberikan insentif bagi pegawai
Insentif yang diberikan tidak hanya berwujud uang tunai saja, melainkan juga dapat berupa penghargaan, pengakuan dan bahkan promosi (kenaikan jabatan), hal ini akan membuat karyawan menyadari perusahaan menghargai setiap kontribusi serta upaya yang mereka berikan.
4.Libatkan pegawai secara aktif
Perusahaan secara proaktif mendengarkan masukan, ide-ide ataupun gagasan yang disampaikan oleh karyawan. Hal tersebut juga akan memiliki dampak positif bagi perusahaan, karena perusahaan juga akan mendapatkan insight dari berbagai sudut pandang, yang dapat mendorong perusahaan untuk bergerak ke arah yang lebih baik.
Pada akhirnya perusahaan harus mengantisipasi dan mengatasi hadirnya silo mentality di lingkungan kerja, Setiap perusahaan tentunya memiliki visi dan tujuan jangka panjang yang hendak dicapai dan dalam upaya mencapai tujuan tersebut, tentunya diperlukan adanya kolaborasi, kerjasama dan inovasi dari seluruh karyawan yang berada di setiap tim ataupun departemen.
Penulis: Michael Jhonatan Silaen
Leave A Comment